Wisata Kuliner Malam Kota Padang

Di video berdurasi 12 menit 19 detik ini duo host penyiar radio di Kota Padang Greyanca dan Rizky Dozer yang saat ini memiliki kesibukan masing-masing sebagai mc, model, dan karyawan stasiun tv swasta yang terkenal akan acara menarik dan dikemas dengan kreatif ini sekarang sedang mencoba memberikan informasi kuliner malam kota padang melalui kanal video yang bernama Awas! Channel.
Jaman saat ini malam bukanlah hal yang diidentikan dengan sepi, gelap, atau tidak aktifitas. Tetapi bagi sebagian orang atau bahkan banyak masyarakat yang beraktifitas di malam hari, seperti salah satunya tempat makan ini. Banyak tempat makan yang hanya buka pada malam hari di beberapa kota di Indonesia, tidak terkecuali kota Padang. Hal ini mungkin dikarenakan banyaknya peminat kuliner yang memang sengaja menghabiskan waktu malamnya untuk makan di luar, bukannya makan di rumah. Alasannya tiap orang berbeda pastinya kenapa mereka melakukan makan malam di luar daripada di rumah, mulai dari keinginan untuk menyempatkan diri nongkrong bertemu dengan teman, mencoba hal baru, sudah menjadi kebiasaan, tidak ada makanan di rumah, dan lain hal lainnya.


Tempat pertama yang didatangi oleh duo host ini dimulai dari Pantai Padang yang sangat terkenal dengan wisata kuliner lokal, pemandangan pantai, dan aneka hiburan keluarga. Di Pantai Padang yang lebih dikenal dengan nama Taplau yang dalam bahasa lokal berarti kependekan dari Tapi Lauik yang bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Tepi Laut duo host Awas Channel mencoba mencici menu langkitang. Langkitang adalah kerang sungai yang dimasak gulai dan berasa pedas seperti kebanyakan masakan Padang lainnya yang memang terkenal dengan masakan berasa pedas. Cara memakan langkitang dengan cara disedot dengan mulut melalui salah satu sisi cangkangnya menjadi keunikan tersendiri yang menghadirkan banyak peminatnya.
Beranjak dari taplau duo host melanjutkan petualangan kuliner malamnya menuju ke restoran martabak kubang hayuda yang sudah terkenal dan berdiri sejak tahun 1971 di Jl. M Yamin Padang. Di tempat ini mereka mencoba beberapa varian makanan seperti martabak kubang, nasi goreng kubang, dan roti cane. Martabak Kubang yang berasal dari nagari/desa bernama Kubang yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan masakan hasil akulturasi antara kebudayaan arab, india, dan minang.  Martabak berasal dari bahasa arab "Mutabbaq" yang berarti "terlipat", dikarenakan pada makanan roti pipih yang dilipat-lipat saat pembuatannya. Dulunya sembari berdagang, terjadi pula akulturasi budaya Arab dan India dengan masyarakat setempat, termasuk dalam hal makanan. Di minang penyajian martabak kubang menggunakan bahan daging yang dicincang yang hampir terlihat seperti rendang. Harga martabak kubang tidaklah terlalu mahal yang berkisar di harga Rp. 18.000 - Rp. 25.000 per porsi, namun memiliki rasa yang tidak murahan.
Karena hari yang semakin malam, tempat terakhir dan menutup video ini jatuh kepada pilihan makanan yang terletak di jembatan yang sangat fenomenal dengan nama yang diambil dari nama tokoh seorang perempuan di cerita rakyat minangkabau, yaitu Siti Nurbaya. Di tempat ini jagung bakar dan pisang bakar jadimakanan yang dicicipi oleh tim awas channel. Tidak ada yang spesial dari rasa jagung bakar di sini, tetapi yang menjadikannya spesial adalah landscape yang ditawarkan dari gedung-gedung tua bersejarah dari jaman kolonial, dermaga kapal-kapal pesiar dan pemukiman di bukit pada malam hari sembari menikmati jagung bakar dan pisang bakar.
Buat kamu yang punya rencana untuk berkunjung ke Padang, entah itu untuk berliburan, mengunjungi sanak saudara, atau bekerja. Coba lah mencicipi salah satu makanan murah meriah tapu bercita rasa mewah ini dan menambah pengalaman dan bendahara rasa di lidah kamu. Selamat mencoba...

Comments

Popular Posts